HURUF HANACARAKA ( AKSARA JAWA ) CDR FREE
Hallo sobat. Bagi masyarakat Jawa
tentunya tidak asing dengan aksra jawa. Aksara ini sangat membangun peradaban
dimasa lalu karena dengan adanya alat komunikasi berupa aksara maka hubungan
masyarakat Jawa menjadi maju. Sebagi generasi muda yang hebat tentunya kita
mengerti tentang sejarah aksara jawa. Mari kita buka lagi pemikiran dan
pengetahuan kita tentang aksara jawa.
Terbaru ini penelitian inskripsi
dari temuan prasasti-prasasti maupun naskah kuno di Nusantara, Profesor JG de
Casparis (1975) dalam Indonesian Palaeography: A History of Writing in
Indonesia from the Beginnings to C. A.D. 1500 menyatakan, aksara telah
dikenal oleh masyarakat Nusantara setidaknya selama seribu lima ratus tahun
yang lampau. Ia membagi perkembangan aksara Jawa ke dalam lima periode sejarah.
Pada awal Masehi sebagai periode
awal atau pertama. Fase ini berlangsung hingga memasuki pertengahan abad
kedelapan. Saat itu aksara Palawa Awal dan Palawa Akhir merupakan sarana
masyarakat Nusantara menulis. Ketika itu masyarakat di Indonesia mengadopsi
aksara Palawa dan berbahasa Sansekerta dalam penulisan inskripsi-inskripsi
resmi. Contohnya bisa disimak dari Prasasti Kutai dari abad ke-4 M, Prasasti
Tarumanegara (Jawa Barat), momen awal dari Prasasti Sriwijaya, hingga Prasasti
Canggal (Jawa Tengah) di awal abad ke-8.
Periode kedua ialah aksara Kawi
Awal. Berkisar antara 750 - 925 M. Seperti kita tahu, istilah Kawi itu sinonim
dengan istilah “Jawa Kuno”. Penyebutan Jawa Kuno sebagai padanan Kawi
dipelopori oleh NJ Krom. Dengan begitu istilah Kawi Awal dalam pembabakan Casparis
ini juga sinonim dengan istilah Jawa Kuno Awal. Jika ini diperinci, maka pada
kurun itu bisa dibedakan antara bentuk aksara Fase Kuno hingga ditemukannya
bentuk standar aksara Kawi Awal. Contohnya bisa disimak pada inskripsi yang
ditulis di Prasasti Plumpungan, Prasasti Dinoyo, Prasasti Balitung, maupun
prasasti-prasasti yang ditulis di sepanjang 910 – 925 M.
Periode ketiga, yaitu aksara Kawi
Akhir atau Jawa Kuno Akhir. Berkisar antara 925 – 1250 M. Fase ini meliputi
inskripsi di sepanjang era awal kerajaan Medhangkamulan di Jawa Timur (910 –
947 M); di sepanjang kekuasaan Raja Airlangga (1019 – 1042 M); juga masih
muncul di era Kerajaan Kediri (1100 – 1220 M).
Periode keempat, yang supaya
mudah sebut saja dengan nama aksara “Jawa Majapahit”. Casparis sendiri
mengkategorisasikan periode ini sebagai “aksara Jawa dan beberapa aksara
regional pada periode Majapahit”. Berkisar antara 1250 – 1450 M. Pada fase ini,
aksara Jawa di zaman Majapahit sudah jauh berbeda dengan aksara Palawa sebagai
induknya. Contohnya bisa disimak pada inskripsi yang ditulis dalam Prasasti
Kudadu di Mojokerto, Prasasti Adan-adan di Bojonegoro, dan Prasasti Singhasari
di Malang, dan lainnya.
Periode kelima, yaitu aksara Jawa
dari pertengahan abad ke-15 M hingga sekarang. Orang sering menyebut kurun ini
sebagai langgam aksara dari era Jawa Baru atau Jawa Modern.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa
asal aksara jawa yaitu mulai dari aksara Palawa, Jawa Kuno Awal, Jawa Kuno
Akhir, Jawa Majapahit, hingga barulah kemudian berkembang menjadi aksara
Ha-Na-Ca-Ra-Ka atau Carakan.
===================
===================
Sebagai catatan
Kuripan Desain menyediakan berbagai varian file. Kami menyarankan untuk menggunakan Corel Draw X7 ke atas untuk penggunaan ataupun editin lebih maksimal.
Terima Kasih.
Ma
ReplyDelete